DAMPAK POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A. Udara
Dalam kehidupannya, manusia setiap hari
melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas
manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara
dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup udara (O2).
Siklus tersebut terjadi terus menerus selama manusia hidup. Dialam bebas,
diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan
fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan
manusia, namun sebaliknya udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk
akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan
manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dan
sebagainya.Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat luas.
B. Dampak Polusi Udara
1. Terhadap kesehatan manusia
Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain
selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan
oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan
Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan
saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan
atau di luar rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait
dengan pencemaran udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen
Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan
kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau kabupaten,
struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan
dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan.
Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak
kesehatan pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya,
berakibat pada lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan
yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan
pada manusia dan lingkungan adalah:
a. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam
keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah
perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang
padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru
bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi
pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan
pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi
gas CO di udara (ppm)
|
Konsentrasi
COHb dalam darah (%)
|
Gangguan
pada tubuh
|
3
|
0,98
|
Tidak ada
|
5
|
1,30
|
Belum begitu terasa
|
10
|
2,10
|
Gangguan sistem saraf sentral
|
20
|
3,70
|
Gangguan panca indera
|
40
|
6,90
|
Gangguan fungsi jantung
|
60
|
10,10
|
Sakit kepala
|
80
|
13,30
|
Sulit bernafas
|
100
|
16,50
|
Pingsan hingga kematian
|
Dampak yang ditimbulkan
adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
b. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan
ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas
SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema
dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
C. Polusi Udara
Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi
udara terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri
dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi
partikulat dan polusi gas.
1. Partikulat
Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara
yang dapat berada bersama-sama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:
a. Aerosol : tersebarnya
partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara.
b. Kabut
(fog) : aerosol yang berupa
butiran air yang berada diudara.
c. Asap
(smoke) : campuran antara butir padatan dan
cairan terhembus melayang diudara.
d. Debu
(dust) : aerosol yang
berupa butiran melayang diudara karena adanya hembusan angin.
e. Fume : aerosol
yang berasal dari kondensasi uap logam.
f. Plume : asap
yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
g. Smoge : campuran
dari smoke dan fog.
2. Gas
a. Sulfur Dioksida (SO2):
dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung sulfur,
pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi
pada saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.
b. Hidrogen Sulfida (H2S):
dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat menimbulkan bau yang
tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)
c. Nitrogen Oksida (N2O),
Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini
berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak,
pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan
paru dan saluran napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
d. Amoniak (NH3):
berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap
menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis,
merusak indra penciuman.
e. Karbon Dioksida (CO2),
Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran menghasilkan gas
ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena
meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi
oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat
menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir,
gerakan otot, gangguan jantung.
3. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran
udara dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Korosif : bahan
pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan pernapasan pada
bagian atas.
b. Asfiksia : ini
terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat oksigen atau
berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
c. Anesthesia : adalah
dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf pusat sehingga
mengakibatkan kehilangan kesadaran.
d. Toksis : dampak
yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem pembuatan darah dan
menyebabkan keracunan pada susunan saraf.
4. Pengendalian Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas
tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu dilakukan pengendalian terhadap
emisi itu.
Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:
a. Filter Udara: berguna
untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak ikut
terlepas kelingkungan.
b. Pengendap Silikon:
pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya sentrifugal
dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.
c. Pengendap Sistem
Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan
sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.
d. Pengendap Elektrostatik:
digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok untuk
membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder
yang dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor
akan menjadi ion negatif dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan
berlalu.
e. Filter Basah: untuk
memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan adalah
larutan penyerap.
f. Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun
VOCS.
g. Hujan Asam
Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar
ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam
perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak sebagi reaktor kimia yang kompleks
merubah cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi
matahari. Pada kondisi dimana SO2 bereaksi menjadi uap
air membentuk H2SO4 (asam sulfat) dan NO2 bereaksi
dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang
selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan
asam, air hujan dengan pH 5,6 dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis
logam.Dampak dari hujan asam antara lain:
a) Merusak bangunan dan
berkaratnya logam.
b) Mempengaruhi kualitas
air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
c) Merusak tanaman terutama
hutan sehingga luas hutan berkurang.
d) Melarutkan logam-logam
berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas air tanah.
e) Menimbulkan berbagai
penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai
satu-satunya air mandi.
DAMPAK POLUSI AIR TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A. Air
Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan
ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah
besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur
atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau
prose alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan
polutan apa bila kadar melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat
dan waktu yang tidak tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia,
suara, panas, radiasi, makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan
berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi
(pembersihan sendiri).
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat,
energi, unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga kualitas air terganggu
yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air
sehingga air tidak murni lagi.
Dikutip dalam Keputusan Menteri Negara
Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan
polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.
B. Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi
Ciri-ciri air yang mengalami
polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan
polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui
adalah:
· Berbau
· Berwarna
· Beracun
· Berasa
C. Sifat-Sifat Pencemaran Air
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati
dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
1. Nilai pH
Keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah
6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan
terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan
tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00 celcius.
3. Warna, bau dan rasa
1) Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
2) Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
3) Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa
asin pada air laut. Jumlah kandungan oksigen dalam air. Pencemaran mikroorganisme
patogen Kandungan minyak Kandungan logam berat Kandungan bahan radio aktif
D. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air
yang berpolusi, antara lain:
1. Limbah industry
2. Pertanian
3. Rumah Tangga
Ada beberapa tipe
polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
1. Mengandung bibit penyakit
2. Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk
penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
3. Bahan-bahan kimia organik dari industry
4. Limbah pupuk pertanian
5. Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
6. Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi
manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran
dan resapan air terhambat karena polutan, timbulah banjir.
Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2
berdasarkan akibat polusi air, antara lain: Banjir bandang (banjir besar),
yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume
air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena
akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut
yangmana saluran air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga
air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada
insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk
memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan
dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh
tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula
menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut
dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri
pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus,
selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.
E. Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai
hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti air
comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg
mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
F. Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung
zat-zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif yang mana dapat merugikan
manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2,
akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan
pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna
sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah
pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara
sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata terakumulasi
dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita cacat atau
hingga meninggal.
G. Akibat Air Tercemar
Akibat yang ditimbulkan
oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran
cacat
5. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan
sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk
berguna terutama predator
6. Kematian biota kuno, seperti: plankton dan
lainnya bahkan burung
7. Mutasi sel, kanker, dan leukemia
Akibat dari timbulnya
air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
1. Dapat menyebabkan banjir
2. Erosi
3. Kekurangan sumber air
4. Dapat membuat sumber penyakit
6. Dapat merusak ekosistem sungai
H. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah
Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi
yang mananya banjir. Mungkin langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya
banjir genangan, antara lain:
Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik
program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan
yang menyerap air misalnya penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan
beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang
tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun
harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. Apabila di halaman
pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah
sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini
untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air
tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar
rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan
untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah. Apabila
air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke
sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah
tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena
bias mencemari kandungan air tanah. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai
ketinggian 20-50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita
di atas ambang permukaan air banjir.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu
masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya
sering kurang terencana secara mendetail.Banyak sekali jenis penanganan pada
air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan
padatan yang mengendap atau mengapung)
· Penyaringan
· Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen
fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan
· Pemindahan endapan
2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan
secara biologi)
· Penyaringan trikel
· Lumpur aktif
· Proses penanganan tersier
· Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)
· Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi
garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum digunakan)
· Osmosis berlawanan
· Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab
penyakit)
DAMPAK POLUSI TANAH TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A. TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang
kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan
bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan
dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal
dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga
kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.
Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun
akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan
kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan
kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu
telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena
sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang
diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan
hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering,
mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan
sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan
bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah
asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah
anorganik
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar
adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak
mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat
subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah
tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk
alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa
mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan
bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6,
maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki
tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam
berat
6. Tidak mengandung sampah
anorganik
B. Penyebab Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah
tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran
udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air
pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas
oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar
udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar
misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah
rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah
pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar
tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari,
sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang
meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah
dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik
Limbah
domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat
dan cair.
a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak
dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi
kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan
datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan
mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi
industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat
yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk
sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan
pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus
dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman
tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebut.
C. Dampak Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan
siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan
ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia
yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di
mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
D. Upaya yang Harus Dilakukan.
Limbah domestic, yang sangat banyak
penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik
atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau
sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang
untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah,
misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga
terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus
kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat
diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang
sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa
dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan
cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi
penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama
seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan
untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-site (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan
terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat
dilakukan sebagai berikut:
E. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya
adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang
dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan
mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat
diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik
atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat
dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti
plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat
yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap
limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum
dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk,
pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan
tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan
memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme.
No comments:
Post a Comment